13 June 2017

Bagaimana Sistem Pengapian Mobil Sebenarnya? Ketahui Ulasannya Berikut Ini

 

Seperti yang kita ketahui bersama, sistem pengapian mobil sangatlah penting. Hal ini dikarenakan tanpa sistem pengapian yang bagus, maka mobil tidak akan pernah bisa berjalan seperti semestinya. Sistem pengapian tersebut berfungsi untuk melakukan pembakaran yang pada akhirnya akan menimbulkan tenaga dan daya gerak. Daya gerak inilah yang memiliki peranan penting untuk menggerakan mobil.


Sistem pengapian juga memiliki fungsi untuk menghasilkan bunga api pada busi. Untuk menghasilkan percikan tersebut, sebuah sistem pengapian membutuhkan metode induksi elektromagnetik. Sistem pengapian ini cukup kompleks dan membutuhkan beberapa komponen seperti ignition coil, busi, dan lain sebagainya.

Sedikitnya ada 3 jenis sistem pengapian, yaitu pengapian konvensional, pengapian elektonik dan juga pengapian CDI. Nah, kebanyakan mobil-mobil keluaran terbaru saat ini menggunakan sistem pengapian CDI.

Komponen Sistem Pengapian Mobil


Sistem pengapian pada mobil terdiri dari baterai ( ACCU ),  koil,  kunci kontak, condensor, platina/transistor/CDI, delco/cop delco dan juga kabel tegangan tinggi serta busi.

Cara Kerja Sistem Pengapian Mobil Konvensional

Sistem pengapian konvensional ini kebanyakan digunakan pada mobil-mobil keluaran lama, seperti Kijang dan Colt generasi pertama. Cara kerjanya pun sangatlah sederhana. Ketika kunci kontak dalam keadaan ON, maka arus listrik dari baterai akan mengalir pada ignition coil untuk selanjutnya menuju platina. Dikarenakan pada saat kunci ON, mesin belum berputar, maka platina akan menghubungkan arus pada masa, dan pada saat itulah akan timbul medan magnet pada kumparan primer.



Saat mesin mulai starting, maka platina akan terputus karena cam menyentuh kaki platina. Sehingga medan magnet pada kumparan primer akan bergerak ke kumparan sekunder untuk menghasilkan tegangan tinggi hingga 20 KV. Tegangan tersebut akan dialirkan pada busi untuk memercikan api untuk selanjutnya melakukan pembakaran.

Cara Kerja Sistem Pengapian Mobil Transistor


Berbeda dengan platina, pada sistem sistem pengapian mobil transistor, ketika kunci ON arus yang mengalir pada ignition coil dan output koil akan dihubungkan dengan kaki transistor. Transistor ini menjadi sebuah saklar elektronik dengan tiga kaki. Saat kaki basisnya mendapatkan arus listrik, maka kaki colector dan juga emitor akan terhubung, akibatnya timbul medan magnet pada ignition coil.
Ketika mesin mulai starting, pulser akan mengirimkan sinyal yang menandakan timing pengapian. Sinyal tersebut akan memutus dan menyambungkan arus pada kaki basis dengan interval tertentu. Saat arus pada basis ini terputus maka terjadilah induksi elektromagnetik pada coil, sehingga coil menghasilakn tegangan tinggi. Tegangan inilah yang dialirkan pada busi melalui kabel tegangan tinggi.

Cara Kerja Sistem Pengapian Mobil CDI

CDI adalah kependekan dari Capasitor Discharge Ignition. Pada prinsipnya, sistem pengapian ini sama saja, yaitu menggunakan induksi elektromagnetik. Hanya saja cara kerjanya sedikit berbeda. CDI menggunakan sistem pengosongan arus pada capasitor yang memiliki fungsi mirip dengan baterai.



Ketika kunci ON, arus dari baterai akan menuju transformator untuk memperbesar tegangannya. Kemudian tegangan ini akan diserap oleh capasitor. Saat mesin mulai starting, pulser akan mengirimkan sinyal pada CDI untuk mengubah arah arus capasitor menuju coil. Karena sebelumnya capasitor menyerap tegangan, maka terjadi aliran listrik dari capasitor menuju coil.

Aliran listrik tersebut menimbulkan medan magnet yang menginduksi coil sekunder untuk menghasilkan tegangan tinggi. Tegangan tersebut kemudian dialirkan pada busi untuk memercikan bunga api pada ruang pembakaran melalui kabel tegangan tinggi.

Nah, sistem pengapian mobilsaat ini lebih banyak menggunakan sistem CDI karena dianggap memiliki kelebihan baik pada performa ataupun pada sistemnya yang tidak memerlukan perawatan khusus layaknya sistem platina.



No comments:
Write komentar