26 August 2017

PENGUKURAN ARUS DENGAN BENAR

 

Mengukur Arus DC 

Rata-rata AVO meter yang dipasarkan di pasaran hanya menyediakan fasilitas pengukuran arus DC (tidak untuk pengukuran arus AC), itupun hanya sebatas pengukuran arus DC hingga ratusan miliAmpere saja.  Banyak AVO meter memiliki pengukuran untuk arus DC hanya pada jangkah pengukuran maksimal 0,25A (250 mA).  Sebagian ada yang hingga jangkah pengukuran 0,5A (500 mA).
Dalam prakteknya, kepentingan pengukuran arus DC terbukti jarang sekali ada, apalagi untuk pengukuran arus yang besar hingga bilangan berbagai Ampere.  Tetapi ketika kepentingan pengukuran itu ada, seolah tak dapat berbuat apa-apa sebab perkakas pengukuran tak mendukung faktor itu.
Di sini bakal diulas pengukuran arus DC dengan memakai AVO meter yang umum/biasa untuk pengukuran arus DC kecil ataupun untuk pengukuran arus DC besar dengan tutorial yang paling sederhana.

Sebagaimana juga pada pengukuran-pengukuran tegangan, arus yang hendak diukur diperkirakan terlebih dahulu besarnya, barulah kemudian diadakan pengukuran apabila terbukti berada di dalam jangkauan performa AVO meter.  Arus yang terlalu besar yang di luar jangkauan performa AVO meter bakal merusak AVO meter dengan seketika, alias paling tak bakal memutuskan sikring (fuse) pengaman apabila AVO meter tersebut melengkapinya.  Tetapi tak jarangkali terjadi, apabila suatu  AVO meter telah sempat putus sikringnya, ada pengukuran-pengukuran tertentu yang telah tak dapat seksama lagi.
Sebab itu (disarankan) apabila terbukti tak butuh untuk meperbuat pengukuran arus, sebaiknya tak usah untuk coba-coba sekedar iseng-iseng saja.   Harga AVO meter yang cukup keren tetap terbilang mahal!

Ketika meperbuat pengukuran arus, AVO meter serta “beban” (Load) yang berupa rangkaian alias perangkat elektronik yang hendak diukur konsumsi arusnya, disusun dengan cara seri serta lalu dihubungkan ke sumber arus, yaitu power supply DC alias baterai/accu.


Tanpa AVO meter, “beban” merupakan rangkaian alias perangkat elektronik dengan supply DC yang dipergunakan dengan cara normal, yaitu + (positif) dari beban dihubungkan ke + (positif) dari baterai.  Dengan dipasang AVO meter dengan cara seri dengan beban, arus DC yang dikonsumsi oleh beban pun menjadi terukur (lihat foto A).
Barisan angka pada AVO meter yang bakal dibaca merupakan sama semacam pada pengukuran tegangan (Volt).
Apabila selektor ditaruh pada posisi DCA 25m (maksimal 25mA), maka barisan angka pembacaannya merupakan yang dari 0 hingga 250.  Angka 250 dianggap 25mA, angka 200 dianggap 20mA, angka 150 dianggap 15mA, serta sesemakinnya...
Apabila selektor ditaruh pada posisi DCA 0,25 (maksimal 250mA) maka barisan angka yang dibaca merupakan yang dari 0 hingga 250 dengan cara langsung.

Contoh pengukuran :
Sebuah motor DC kecil hendak diukur konsumsi arusnya.   Selektor dari AVO meter diposisikan pada DCA 0,25. AVO meter kemudian disusun seri dengan motor DC tersebut serta lalu dihubungkan ke baterai.  Motor DC pun berputar serta jarum AVO meter menunjukkan angka 200, maka konsumsi arus dari motor DC tersebut merupakan 200mA.

Untuk pengukuran arus yang besar-besar diperbuat tekhnik lain, yaitu dengan meningkatkankan dengan cara seri suatu  resistor terhadap Load yang hendak diukur konsumsi arusnya (lihat foto B).
Resistor yang ditambahkan wajiblah yang memiliki disipasi daya yang besar (berkisar 25W alias lebih) dengan kualitas antara 0,5 Ohm hingga berbagai Ohm.

Contoh pengukuran :
Sebuah Load yang berupa Solder DC yang biasa dioperasikan dengan memakai baterai/accu mobil 12V hendak diukur konsumsi arusnya, maka disusunlah semacam yang terkesan pada foto di atas.  Resistor yang dipakai merupakan resistor 1 Ohm/35W.
Seusai semua terpasang serta solder dinyalakan, tegangan pada resistor diukur semacam terkesan pada foto dengan AVO meter pada posisi DCV 10.   Jarum menunjukkan hasil pengukuran tegangan yang ada pada resistor merupakan sebesar 3V.
Untuk memperoleh bilangan arusnya, tegangan pada resistor yang sebesar 3V itu tinggal dibagi saja dengan kualitas resistor tersebut.  Ini sebab rumus dasar besaran kelistipsan merupakan :

I = V / R
I = 3V / 1 Ohm = 3A.
Jadi, arus yang ditarik oleh solder DC tersebut merupakan 3 Ampere.

No comments:
Write komentar