Showing posts with label Zona Tuser Elektro. Show all posts
Showing posts with label Zona Tuser Elektro. Show all posts

06 August 2017

Mendapat Job Servis Panggilan Jam 10 Malam

Jam 10 malem saya mendapat job servis TV - Sekitar jam 10 malem datang seorang user kerumah saya, meminta agar datang ke rumahnya memperbaiki TV polytron. Dengan keluhan layar gelap dan menyempit pada bagian atas dan bawah hanya tersisa sekitar 5 CM. User ini mengharapkan saya untuk memperbaiki TV saat itu juga dengan alasan anaknya nangis. Kalau sudah begitu alasanyaa hati saya pun tidak bisa mengelak kalau anak kecil yang minta. Dengan sabar jam 10 malam saya memperbaiki TV di rumah user.

Baca juga: servis TV Cina layar menyempit mendatar

Setelah sampai TV langsung saya buka,ternyata TV polytron ini sudah berganti mesin cina. Dengan cekatan, saya menuju area vertikal, mengganti elco yang ada di blog vertikal. Karena layar sedikit gelap dan warna pudar, berarti elco pada bagian 180v penguat video yaitu 22uf 250v. Ternyata benar dugaan saya, elco mengembung dan sudah bocor. 

Penggantian semua elco di vertikal dan elco penguat video sudah. Setelah saya coba, langsung TV normal. Bahkan tanpa mengukur tegangan tanpa tester.

Ya sudah TV saya tutup tes beberapa saat saja. Bayaran, langsung pulang jam 12.

jam 10 malem adalah jam orang tidur malah disuruh benerin TV tetangga dengan dalih anaknya rewel. Padahal anaknya sudah tidur ktika saya sudah sampai di tempat user. Awalnya sih saya juga tidak mau namun dikarenakan anak kecil yang rewel hati saya pun terpanggil untuk menolong.

Itulah perjalanan seorang tuser kadang menemukan berbagai macam orang.

21 July 2017

Usaha Sampingan yang Cocok Untuk Teknisi Elektronik

Sebagai penjual jasa tentu kita sebagai teknisi elektronika tidak selamanya menggantungkan penghasilan dari berjualan jasa, karena yang namanya jualan kadang sepi kadang juga ramai. Dalam rangka mengatasi income  agar tetap stabil kita butuh yang namanya usaha sampingan. Lalu apa usaha yang cocok untuk teknisi elektronika?  Berikut ini adalah beberapa usaha yang bisa disampingkan menurut pengalaman pribadi saya sendiri yang terbukti efektif.

Bisnis sampingan untuk teknisi

1. Budidaya ikan lele

Bisnis yang ini cocok bagi yang mempunyai pekarangan luas, hal ini bisa dimanfaatkan untuk membuat kolam ikan lele. Ikan lele sangat mudah untuk segi perawatan, karena kita hanya memberi makan pada pagi dan sore. Bisa dikesampingkan sehingga sangat cocok untuk sampingan jika hanya kelas budidaya.

2. Jual beli elektronik scon

Karena biground kita sebagai seorang teknisi electronics tentu hal ini sering kita temui setiap saat . Untuk. Mendapatkan barang juga mudah,   kita cukup menanyakan pada setiap user yang datang pada bengkel kita. Untuk menjualnyapun kita mempunyai pasar yang sama yaitu user yang kiranya butuh barang scon ketika barang yang mereka punya tidak dapat di perbaiki. Untuk sekarang ini mungkin yang masih laku adalah TV, maupun hp, sehingga tidak semua bisa disconkan seiring perkembangan teknologi yang semakin maju dan harga baru semakin murah. Dalam hal kualitas kita bisa memilih kira-kira barang tersebut masih bisa dijual atau tidak, masih berlaku atau tidak, oleh karena itu kita harus pintar-pintar memilih barang.

3. Budidaya jamur kuping

Usaha sampingan yang ketiga adalah jamur kuping. Jamur kuping sangat cocok bagi kita yang mempunyai ruangan kosong dan tentu tidak terlalu panas. Karena jamur kuping tumbuh baik pada tempat yang sedikit lembap. Untuk mendapatkan baglog bisa membeli secara online maupun mencari pembuat baglog jamur didaerah kita. Klau tidak salah harga perbaglog sekitar  dua ribuan. Untuk segi perawatan pun cukup sederhana dan mudah. Kita cukup di tuntut untuk. Menyiram jamur pada pagi dan sore itupun kalau cuaca sedang terik, ketika musim penghujan kita cukup siram satu kali.  Tergantung dari cuaca karena tergantung kondisi jamur itu. Sendiri.

4. Jualan pulsa

Ini bisnis yang pling mudah dilakukan, kita cukup mencari agen pulsa kemudian kita menjualnya. Modalnyapun ckup 100 ribu aja kita sudah bisa memulai usaha tersebut. Hal yang menjadi kendala pada bisnis ini adalah hutang, maka ketika anda ingin berjualan pulsa tidak menerima bon, agar usaha tetap berjalan lancar. Target pasarnya pun luas karena sekarang ini spedo listrik juga menggunakan pulsa sehingga selain pulsa hp kita juga jual token pulsa listrik.

4. Ternak kambing

Usaha ini cocok buat kita yang hidup di kampung, sehingga kita dengan mudah mendapatkan suplay rumput. Namun jika anda yang mempunyai modal cukup banyak anda bisa menitipkan hewan ternak kepada orang. Untuk masalah keuntungan dibagi dua dengan orang yang merawat. Tentu bisnis ini sangat menguntungkan bagi anda yang punya banyak modal. Resiko dari bisnis ini adalah penyakit hewan ternak. Namun kemungkinan kecil. Tergantung dari bibit anakan kambing.

5. Jualan peralatan listrik

Mungkin hal ini cocok bagi anda yang mempunyai bengkel di pinggir jalan sehingga sangat bagus untuk target pasar menjual peralatan listrik. Untuk modal jika tidak ingin modal terlalu banyak anda menyisakan uang untuk diinvestasikan pada barang peralatan listrik. Seiring berjalannya waktu pasti ada seles yang mau menitipkan barangnya di tempat anda. Bahakan suatu saat ini akan menjadi usaha utama anda. Kunci dari berjualan alat listrik ini adalah menjual yang cepat laku, sehingga perputaran modal pun lancar.

Itulah beberapa gambaran bagi kita seorang teknisi elektronik. Sebenarnya masih banyak usaha sampingan yang lainya  disini saya hanya memberi sedikit gambaran sesuai dengan pengalaman saya pribadi.

Terlepas dari topik yang sedang kita bahas ini adalah kita sebagai teknisi elektronik harus bisa mencari income lebih dari sekedar menjadi seorang teknisi.  Kreatif adalah intinya.

Demikian tulisan saya mengenai bisnis sampingan untuk teknisi electronik yang sedikit amburadul, semoga menjadi inspirasi bagi rekan sekalian. Semoga kita selalu diBerikan kemudahan Rizki amin......!!

21 May 2017

Perjalanan Saya Memperoleh Ilmu Servis Elektronik

Dulu ketika pertama mengenal dunia elektronik

Saya mengenal elektronika pada saat itu ada yang bermasalah dengan radio /tape kompo yang mati. Dari situlah saya mulai penasaran tentang apa yang membuat sebuah radio bisa menghasilkan suara. Rasa penasaran itu membuat saya ingin membuka radio tersebut untuk diperbaiki. Namun yang terjadi pada radio tersebut malah tambah parah, yaitu ada asap yang mengebul dari mesin radio tersebut. "Hahaha!" .

Waktu berlalu, saya malah tambah penasaran dengan elektronika. Korban pertama radio, kemudian saya mulai mencari korban baru. Karena penasaran saya semakin meningkat, saya menemukan sebuah TV hitam putih merek national milik kakek saya yang kebetulan masih hidup normal namun sudah tidak terpakai lagi.  pertama membuka TV tujuannya pada saat itu adalah untuk mengetahui apa isi dari sebuah pesawat TV. Setelah saya membuka TV tersebut kemudian saya membersihkan moboard TV menggunakan kuas. Lalu yang terjadi pada saat saya mencoba menyalakan malah TV tersebut mati total. Perasaan saya mulai resah dan merasa bersalah. Mulai dari saat itu saya ingin sekali mengobati rasa bersalah tersebut dengan cara harus bisa menghidupkan TV national milik kakek saya yang awalnya hidup setelah saya bersihkan malah mati total. Berhari hari saya oprek namun tidak ada hasil.

Kegagalan menghidupkan TV yang rusak itu membuat saya mencari cara bagaimana mengatasi TV mati total dengan cara mencari informasi dari sebuah bengkel elektronik. Namun tidak ada hasilnya malah tambah parah.

Berbulan Bulan saya membiarkan TV dalam keadaan mati. Saya terus berfikir mencari solusi dari permasalah TV mati. Akhirnya saya menemukan sebuah jalan keluar dari masalah ini yaitu mencari sebuah kursus reparasi elektronik. Kebetulan saya menemukan seorang teman yang mengajak untuk mencari keterampilan di balai latihan kerja di kabupaten. Ketemulah sebuah jurusan yang saya harapkan yaitu reparasi elektronik.

Satu Bulan saya belajar di balai, di sana saya mulai mengenal elektronika dasar yang sesungguhnya. Mulai dari mengenal simbol komponen, mengenal berbagai rangkaian, penggunaan AVO Meter. Jika dulu hanya menggunakan tespen sebagai penanda arus , kini sudah mengerti bagaimana mengukur tegangan. Ternyata menggunakan tespen di rangkaian elektronik adalah kesalahan terbesar saya.

Sampailah pada materi yang saya cari selama ini yaitu materi reparasi televisi. Dalam pembelajaran reparasi TV, saya mulai kembali mengambil TV hitam putih yang mati karena kebodohan saya di masa lalu. Namun dengan teori yang ada ternyata tidak sesuai dengan apa yang saya fikirkan. TV yang mati tersebut belum bisa teratasi dengan teori yang saya dapatkan di balai latian kerja jurusan elektro. Ternyata materi yang saya pelajari tidak sesuai dengan praktek.

Setelah saya lulus dari kursus tidak serta merta saya bisa memperbaiki perangkat elektronik. Berbagai kendala saya alami. Hari demi hari saya terus belajar memperbaiki perangkat elektronik. Saya masih ingat waktu itu pertama kali mendapat pasien berupa sebuah amplifier merek primo, yang mana ampli tersebut gagal saya servis. Akhirnya saya mencoba mengganti mesin power speaker aktive. Solusi yang saya lakukan ini ternyata berhasil. Disitu lah saya mulai menerima reparasi perangkat elektronik, meski kadang barang yang saya service tidak berhasil.

Satu tahun berlalu dengan cepat. Trial error saya jalani dengan pasti kadang terbesit ingin menyerah dan memilih profesi yang lain. Di saat saya ingin menyerah dalam usaha, ternyata ada sebuah jalan yang di berikan oleh Tuhan yaitu bekerja di sebuah toko elektronik. Di toko itulah saya belajar dengan seorang teknisi yang sudah berpengalaman selama beberapa puluh tahun bekerja sebaga tuser elektro. Saya belajar banyak hal darinya. Yang paling banyak saya dapat darinya adalah teknik mereparasi TV.

Di toko terus berdatangan perangkat elektronik dari pengguna, setiap hari saya membantu servis elektronik. Dalam jangka waktu setengah tahun berjalan saya mulai bisa mereparasi TV tanpa bantuan dari rekan tuser.

Ketika saya sudah sedikit menguasai  teknik reparasi TV saya kembali mengambil TV national yang sempat saya tinggalkan beberapa Bulan. Ternyata setelah saya tahu teknik reparasi TV permasalahan TV national mati total ini hanya disebabkan oleh retaknya beberapa solderan pada kaki komponen di area regulator.

Sampai saat ini TV national dari kakek saya masih saya simpan sebagai saksi perjuangan saya memperoleh ilmu pengetahuan elektronik. Karena tanpa TV hitam putih merek national saya tidak menjadi tukang servis elektronik. Mungkin lain cerita jika TV tersebut tidak mati.

Pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah saya diatas ialah, bahwa segala sesuatu membutuhkan ilmu pengetahuan dan pengalaman!!!! Otodidak sebenarnya bisa namun akan terlalu banyak biayaya trial error.

Sampai saat ini, saya masih berkecimpung di dunia elektronik terutama servis TV. Suka dan duka terus saya jalani. Meski terkadang saya ingin menyerah dengan semua itu. Namun sekarang servis elektronik, saya jadikan sebagai pekerjaan sampingan untuk sedikit menolong tetangga di desa saya. Ini saya lakukan semata-mata  karena hobi, bukan karena uang.

Servis memang membutuhkan kesabaran dalam menghadapi segala kerusakan yang ada. Jika dilihat secara prospek bisnis, servis elektronik tidak menjanjikan jika dijadikan pekerjaan utama terutama di desa. Kebetulan saya mengalami hal ini. Namun bisnis servis elektronik jika dilakukan dengan sungguh-sungguh tidak menutup kemungkinan bisnis ini menjanjikan. Terutama di kota-kota besar, karena di kota target pasar nya luas.

Sedikit cerita tentang bagaimana saya memperoleh ilmu servis elektronik di atas mudah-mudahan bisa menjadi inspirasi untuk anda semua. Saya di sini hanya berbagi pengalaman tentang perjuangan saya memperoleh ilmu elektronik. Dari kisah yang saya ceritakan dapat disimpulkan bahwa di dalam kehidupan ini segala sesuatu membutuhkan perjuangan, tidak ada yang instan. Mie instan saja butu perjuangan untuk membelinya, kemudian setelah bisa di beli harus dimasak, untuk memasaknya saja membutuhkan api, air. Ya kan?
Thanks!

10 April 2017

Begini lo, Susah Senangnya Seorang Tuser Elektronik



SOLDIRADEM BLOG - Servis Elektronik merupakan sebuah kegiatan mencari dan mengganti. Mencari berarti kita harus beusaha memahami setiap fungsi dari masing-masing blog agar kita mudah mencarinya. Mengganti berarti setelah ketemu permasalahanya kita harus mengganti part yang mati. Diantara mencari dan mengganti yang sulit ialah mencari. Mencari kerusakan apabila belum pengalaman akan kesulitan. Namun apabila sudah pernah menemui kerusakan yang sama, belum tentu juga sama komponen yang rusak.
 
Mencari kerusakan tak semudah membalikan telapak tangan. Terkadang mencari kerusakan memakan waktu berhari-hari. Setelah ketemu belum lagi jika komponen yang rusak sulit di pasaran. Ternyata kesulitan tak hanya di kerusakan saja, tapi juga didalam proses pencarian sparepart. Iya kalau ada gantinya, jika tidak ada maka terpaksa kita rugi waktu dan tenaga.

Saat sepi pasien mungkin lebih ngenes lagi apabila seorang teknisi elektronik full profesi. Jika tidak ada buruan lainya, teknisi tidak punya pemasukan.  Bagi yang berkeluarga maka anak istri makan apa coba?. Makan komponen?  Tentunya tidak demikian. 

Teknisi kadang juga tidak di hargai oleh paien. Kenapa begitu?  Kita teknisi sebagai penjual jasa tentunya ingin do hargai sepantasnya sebanding lurus dengan jeripayah yang dilakukan. Tapi jasa memang bukan berbentuk barang, tak terlihat. Oleh karena itu pasien sering mengeluh kemahalan terhadap apa yang kita kerjakan. Belum lagi jika kita menaruh garansi , jika rusak lagi kan kita yang repot juga. Ngeselin memang jika dapat user yang memang orangnya sulit mengerti susahnya memperbaiki sebuah perangkat elektronik. Ilmu Dan pengalaman Itu mahal. Iya mahal. Coba hitung saja berapa biayaya trial error Dan menuntut ilmu sekolah itu kan mahal juga. Belum lagi onkos mencari sperpart. Kelihatannya sih spele cuman nyambung kabel, namun semua itu Butuh Ilmu dan pengalaman.

Berbagai masalah akan terus ?berdatangan jika kita tidak punya pondasi yang kuat maka akan berdampak pada psikologis seorang teknisi. Karena seorang tuser harus menghadapi permasalahan yang harus di slesaikan. Fondasi seorang teknisi di pengaruhi oleh tujuan. Apakah elektronika itu sebagai kesenangannya atau hanya sekedar profesi sebagai pemenuhan hidup. Melakukan yang kita senangi adalah kunci sukses yang berarty.  Mencintai yang kita lekukan akan menuju keberhasilan.

Kesenangan seorang teknisi ialah ketika dapat menyelesaikan permasalahan yang sulit dapat diatasi dengan mudah. Selain itu teknisi juga suka tantangan.  Yang paling di senangi lagi ketika kita gajian. 

Demikian ulasan tentang susah senangnya menjadi profesi tuser elektronika. Semoga memberikan gambaran bagaiman seorang teknisi bekerja.

By; Muhlisun
TEMANGGUNG, JAWA TENGAH, INDONESIA
Salam untuk semua teman-teman Yang Ada di forum HITEK, SEI, DLL.
Semoga teknisi selalu jaya Dan sejahtera.! "
Amin ya robalalamin.
Kuncinya dalam elektronika ialah terus belajar..!

03 April 2017

Pengalaman Jadul Membuka TV Pertama Kali


SOLDIRADEM BLOG⇨ Sekarang saya ingin cerita sedikit pengalaman pertama kali membuka pesawat televisi yang saya rasa konyol, pada saat pasien pertama saya datang "hehehe". Pada saat itu saya merasakan ketakutan yang sangat mendalam. Perasaan takut menyelimuti karena bayangan bahaya tersengat listrik. Katanya di dalam sebuah televisi CRT masih terdapat arus yang masih tersimpan meski TV dalam keadaan mati.

Ketakutan saya masih menyelimuti, yang pada akhirnya saya memberanikan diri untuk membuka casing televisi tersebut. Pada waktu itu jika tidak salah merek tv nya Giatek, dengan keluhan layar CRT redup meski screen sudah maksimum, malah blanking. Lalu saya teringat oleh guru saya bahwa CRT redup meski screen sudah maksimum ,permasalahan ini di sebabkan oleh tabung gambar yang sudah rusak/heter lemah.


Saya mencoba menyalakan televisi tersebut dengan perasaan penuh was-was. Sekejap saya terkaget minta ampun ,nampak ada percikan api dari dalam yoke dan cop flyback memancarkan listrik seperti kilat. Di situ langsung deh saya lari mencabut streker.

Setelah kejadian itu saya belum berani lagi menyalakan dan mengoprek televisi tersebut sampai beberapa hari. Sambil baca refrensi yang ada di google ,tentang apa yang harus dioprek ketika TV ada pancaran listrik yang ada di tabung keluar dari cop flyback . Pada akhirnya datang kawan saya yang memang sudah senior menangani masalah kerusakan televisi. Dia menyarankan agar mengganti cop flyback nya terlebih dahulu. Tapi sebelum itu dia menyuruh saya agar meng short kan flybacknya terlebih dahulu ,dengan cara menghubung singkat kan antara ground dan yang ada di dalam cop sebelum mencopot cop dari lubang anoda. Sebetulnya cop yang bocor sudah tidak menyimpan strum lagi,karena waktu itu tidak ada reaksi pada saat saya menghubungsingkatkan kedua nya. Memang sih tidak menyimpan ,tapi cop itu slalu menakutiku "hahaha".


Setelah penggantian cop flyback kini saatnya saya mengoprek bagian mesin.  Perasaan takut masih menyelimuti ke khawatir an akan kerusakan yang lebih parah lagi, karena tv tersebut dalam keadaan hidup. Kalau tambah mati gimana? Begitu tanya dalam hati saya. Pertama saya mengecek tegangan heater dengan ac meter. Di dapat tegangan sekitar 5 volt AC. Menurut teori yang saya baca bahwa tegangan heater sekitar 5volt ac. Lalu mengukur b+115volt DC yang terukur hanya 110 volt,ini masih bisa di toleransi pada tv 14 inc. Lalu tegangan 180 volt ,saya dapati 169 volt. Dan juga masih bisa di toleransi. Saya juga mengukur tegangan abl masih normal. Pada saat itu saya langsung memfonis tabung gambar sudah rusak.

Teman yang senior menyarankan agar menaikan tegangan heater karena tabung pada bagian heaternya sudah lemah. Dia menyuruh saya agar melilit kan kabel di farrit blyback searah jarum jam sekitar tiga lilitan. Terukur ada 6,7 volt. Sudah sekitar segitu saja gambarnya audah lumayan bagus kok.
Dan kisah ini berakhir dengan selamat dan happy ending. Karena waktu itu saya mendapat komisi untuk sesuatu yang saya pelajari selama ini pertama kalinya. Disinilah semangat saya ingin terus maju menjadi teknisi elektronik. Ternyata menservis elektronik penuh dengan tantangan dan kepuasan ketika barang yang kita kerjakan beres. Rasanya ingin terus menservis. 
Dan kini saya terus melangkah maju demi menyambut masa depan yang masih menanti. Elektronik setiap waktu akan terus berkembang. Maka saya terus update mengenal perkembangan dengan mengikuti forum-forum yang ada di media sosial,atau berbagi pengalaman dengan teknisi lain yang ada di sekitarinilahh saya.
Mudah-mudahan kisah saya ini menginspirasi untuk anda semua yang mungkin masih mulai mempelajari tentang servis elektronik. Jangan mudah menyerah, karena jika kamu menyerah kamu akan ketinggalan jauh.